"The way to get started is to quit talking and begin doing" "I hope you enjoy reading in my blog"

Rabu, 08 Februari 2012

Kamera


          Secara umum pengertian kamera seperti yang telah dibahas pada materi sebelumnya adalah alat untuk merekam obyek, gambar, imaji melalui sebuah lubang pada lensa yang melibatkan pencahayaan disekitar obyek tersebut. Atau lebih mudahnya sebagai pemahaman awal yaitu alat utama dalam proses pemotretan, yang didalamnya terdapat film sebagai bahan dasar dalam merekam gambar. Dan sesuai dengan pernyataan bahwa teknologi diciptakan guna memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, dalam hal ini fotografi, maka terciptalah berbagai jenis kamera sesuai dengan perkembangan yang ada, antara lain :

1. Twin Lens Reflex (TLR)
            Kamera TLR adalah tipe kamera model lama dari kamera format medium yang menggunakan dua lensa, yang satu berfungsi sebagai pembidik subyek dan yang satu untuk merekam gambar.  Model kamera ini kebanyakan menggunakan lensa standar 80mm fix dan menggunakan jenis film 6x6cm.


2. Kamera Saku ( Rangefinder) / (View Finder-Kamera)
            Adalah tipe kamera yang menggunakan pembidik dan tidak berhubungan langsung dengan lensa kamera, seiring perkembangannya disebut sebagai kamera compact (Kamera Pocket). Kamera ini bentuknya lebih kecil dan ringan, dan tidak disertai cermin reflex untuk membalik ketika anda menekan tombol pelepas rana.

3. Single Lens Reflex ( SLR )
            Adalah kamera yang menggunakan lensa tunggal dan berhubungan langsung dengan view finder, jadi masuknya sinar gambar hampir sama dengan yang dilihat.
            Nah, untuk selanjutnya kamera yang sering digunakan oleh amatir dan sebagian professional pada umumnya yaitu kamera jenis SLR 35 mm, seperti yang anda pernah lihat pula di kebanyakan studio foto, atau bahkan yang lebih keren lagi yaitu wartawan. Kenapa ?, Pertama, kamera tersebut menawarkan satu keseimbangan yang baik antara kemudahan penggunaan, pengontrolan, dan kualitas foto. Kedua, dengan menggunkan kamera SLR 35mm maka anda bisa menggunakan berbagai jenis lensa, flash, perlengkapan close-up atau filter yang membolehkan anda memotret setiap subyek yang ingin anda potret. Ketiga, ketika anda melihat melalui jendela bidik kamera anda, maka anda bisa melihat foto yang anda lihat hampir sama dengan hasil yang akan anda hasilkan nantinya.
           
Bahwa sinar  gambar yang masuk melalui celah lensa ditangkap oleh cermin pantul untuk dipantulkan ke penta prisma, olehnya sinar gambar tadi diatur sehingga dapat kita lihat di view finder. Selanjutnya, ketika kita memotret, shutter release kita tekan, maka yang terjadi adalah cermin pantul terangkat dan sinar gambar langsung mengenai film, dan disitulah akan terbentuk imaji yang bila nantinya melalui proses cetak, kita dapat melihat apa yang kita sering sebut dengan foto.

Bagian-bagian Kamera SLR (Single Lens Reflex)
            Kamera ini mempunyai dua bagian penting yaitu body dan lensa yang dapat dilepas atau dipisah.

I. Body (Badan Kamera)
            Bagian dalam (inside) body, meliputi :
1.      Pentaprisma, berfungsi untuk membalikkan sinar gambar yang masuk agar dapat dilihat pada view finder.
2.      Cermin Pantul, berfungsi untuk memantulkan sinar gambar yang masuk ke penta prisma.
3.      Tirai Rana, berfungsi sebagai tirai yang dapat terbuka, untuk melewatka sinar gambar yang telah ditentukan agar dapat membakar film.

Bagian luar (outside) body, meliputi :
1.    Jendela Bidik (Viewfinder), berfungsi untuk melihat obyek yang akan difoto.
2.    Tombol Pelepas Rana (Shutter Release Button), berfungsi sebagai pembuka tirai rana.
3.    Pengatur Kecepatan Rana (Shutter Speed Dial), berfungsi untuk mengatur waktu kecepatan rana yang akan terbuka ketika membakar film. Speed ini mempunyai nilai perdetik; semisal angka menunjukkan 60, berarti lama rana akan terbuka selama 1/60 detik. Untuk speed B, rana akan membuka selama kita menekan shutter release. Angka speed biasanya : 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000, 2000.
4.    Pengatur ASA/ISO, berfungsi untuk menyesuaikan ASA film yang akan kita gunakan. Pada jenis kamera otomatis, biasanya pengaturan langsung  disesuaikan.
5.    Light Meter ( Pengukur Pencahayaan), berfungsi untuk menyesuaikan pencahayaan yang akan kita gunakan. Biasanya tipe kamera yang berbeda mempunyai model pengukuran yang berbeda, namun sama tujuannya yaitu menemukan pencahayaan yang tepat.
6.    Tombol Pelepas Film (Film Advance Lever), berfungsi untuk melepas kunci film sebelum digulung. Dan hanya terdapat pada kamera-kamera manual.
7.    Pemutar Film (Film Rewinder), berfungsi untuk memutar film apabila film habis terpakai.
8.    Hotshoe, sebagai dudukan flash atau lampu kilat yang terdapat di punggung kamera.
9.    Depth-of-field-preview (Tombol Ruang Tajam), bagian ini menahan selaput diafragma kebawah seiring ketika kita mengatur diafragma, sehingga anda dapat menaksir ruang tajam. Wlaupun hal ini tidak terlalu penting, hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak sepenuhnya harus kita lupakan.
10.   Soket Kabel Sinkro, sebuah fasilitas berbentuk lubang untuk menghubungkan flash ketika dibutuhkan flash tambahan.
11.   Self Timer, berfungsi sebagai pengatur waktu otomatis tanpa menekan tombol shutter release untuk menghindari goncangan kamera. Berfungsi juga ketika anda ingin menyertakan diri ketika foto bersama/kelompok.
12.   Multi-Expose/Double Expose, berfungsi untuk menggandakan beberapa pemotretan dalam satu frame.

KAMERA DIGITAL

Kamera digital ini memang berbeda dengan kamera konvensional yang menggunakan film sebagai media penyimpanan foto. Pada kamera digital, anda dapat melihat foto obyek melalui bantuan layar LCD. Kemudahan lainnya, anda dapat memodifikasi foto dengan bantuan software di komputer.
Bagian-bagian Kamera digital  hampir sama dengan kamerana analog. Hanya ada sedikiti perbedaaan yakni dalam proses penyimpanna dan displayt obyek. Antara lain:
1.    Kartu Memori / Memory Card
Pada kamera digital, foto disimpan dalam kartu memori/atau memori card.  Jumlah foto  yang tersimpan tergantung kapasitas kartu memori. Semakin besar kapasitas kartu memori, semakin banyak foto yang mampu disimpan. Kini tersedia kartu memori dengan kapasitas bermacam-macam, mulai dari 4 MB, 128 MB, 1 GB hingga 2 GB.
Sedangkan jenisnya biasanya berupa SD (Smart Disc), SM (Smart Media)
2.    LCD
Terletak di belakang kamera. Berguna untuk melihat dan menampilkan menu pada kamera.

RESOLUSI
Resolusi adalah kemampuan kamera digital untuk mendapatkan foto dengan kualitas yang baik. Satuan resolusi yang digunakan di kamera digiutal adalah Pixel atau dot. Makin tinggi nilai pixel yang dimiliki kamera, semakin baik pula kualitas foto yang didapat.
Pixel adalah satuan terkecil yang dipakai dalam dunia digital. Sekian pixel atau dot diibaratkan sekumpulan titik yang membentuk  suatu warna dalam gambar pada area tertentu. Semakin banyak titik yang terkumpul semakin padat warna dan tampak jelaslah gambar di area tersebut. Dengan memilih resolusi tinggi berpengaruh pada ukuran file yang didapat pun akan menjadi besar.
Beberapa mode standar di setting kamera adalah 1280 x 960 pixel atau 640 x 480 pixel.

FORMAT FILE

Pada kamera digital terdapat beberapa pilihan format file yang digunakan untuk menyimpan foto. Yakni, TIFF, JPEG dan RAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar