"The way to get started is to quit talking and begin doing" "I hope you enjoy reading in my blog"

Rabu, 08 Februari 2012

Alat Bantu Fotografi


Selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada kalanya kita memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Sesuai dengan namanya yaitu Alat Bantu, alat ini akan “membantu” kamera ketika kita hendak memotret. Penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita. Maksudnya, jika suatu saat kita tidak memerlukannya, tidak diharamkan bagi kita untuk tidak menggunakannya. Penggunaan alat bantu dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada sejauh mana kreatifitas kita dalam menciptakan karya fotografi. Peribahasa  menyebutkan “tak kenal maka tak sayang”. Karena itulah, agar kita bisa mengenal fotografi lebih dalam, alangkah baiknya kita juga  berkenalan dengan teman - temannya. Ada 3 jenis alat bantu fotografi yang harus kita kenali, yaitu :

 1. ALAT BANTU PEMOTRETAN
a. Filter
Alat bantu pemotretan yang berguna untuk memberi efek-efek yang diinginkan dalam  foto. Penggunaanya dengan cara dipasang  diujung  lensa. Bentuk filter ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan. Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
      filter PL                               : memekatkan warna.
      filter UV                               : mengurangi sinar ultra violet.
      filter ND (natural density)   : mengurangi contrast.
      filter warna                         : memberi efek warna.
      filter soft                             : melembutkan objek.
      filter diffuser                       : hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
      filter cross                          : memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
      filter multi image                : memberi efek multi image.
      filter multi expose              : digunakan dalam pemotretan multi expose.

b. Tudung Lensa
    Alat yang digunakan untuk melindungi masuknya cahaya/sinar yang tidak diinginkan ke dalam lensa. Jika cahaya/sinar yang tidak diinginkan tersebut masuk  ke dalam lensa, akan menyebabkan flare pada hasil pemotretan.
c. Tripod dan Monopod
              Berfungsi sebagai penyangga kamera agar kamera tidak 
      goyang(shaking)Biasanya digunakan dalam pemotretan yang menggunakan 
      kecepatan(speed) lambat. Tapi tidak menutup kemungkinan dipakai dalam 
      pemotretan yang menggunakan  speed normal.
d. Kabel Release
 Bentuknya hampir seperti injeksi, tapi lentur dan tidak digunakan untuk menyuntikkan obat, tapi hanya digunakan dalam fotografi. Fungsinya untuk menghindari goncangan saat shutter ditekan. Biasanya ini soulmate-nya tripod.
e. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.
f. Stand Background
            Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 
      stand. Alat ini bisa dinaik - turunkan sesuai kebutuhan.
  
2. ALAT BANTU PENCAHAYAAN
a. Flash atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/minim, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.
b. Slave Unit
 Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c. Sincro Cable/Kabel Sinkro
 Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera atau slave unit.
d. Holder atau Braket
             Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. 
     Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. 
     Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.
e. Strobo atau Strobe
         Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar. Strobo dapat menyimpan  cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap cahaya flash. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika flash menyala.  Jika tidak menggunakan flash, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.
f. AC Slave
            Hampir mirip dengan strobo. Penggunaannya juga lebih banyak untuk 
    pemotretan studio/indoor. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar 
    atau menyebar kesegala arah.
g. Snoot
             Alat ini memiliki sifat arah cahaya yang tidak menyebar/terpusat pada satu
     titik. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk 
     pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double
     dan multi expose.
h. Payung Reflektor
             Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya 
      keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki 
      bermacam - macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga 
      yang berwarna perak(menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas 
      (menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari 
      strobo.
h. Reflektor
             Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan 
     cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya 
     memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan 
     sehelai kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang 
     berguna pada saat pemotretan.
i. Soft Box
              Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka
     yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut 
     daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox
     memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin
     lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari 
     Strobo. 
j. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber  cahaya.
k. Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek. Bentuknya bundar seperti sarang tawon.
l. Light Stand
                     Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.
m. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar