"The way to get started is to quit talking and begin doing" "I hope you enjoy reading in my blog"

Rabu, 08 Februari 2012

Jenis-Jenis Foto dan Teknis Pemotretan


FOTO MANUSIA
            Dalam foto ini sebagai obyek utamanya adalah manusia, tua, muda, ataupun anak-anak(berbagai usia). Manusia menjadi unsur utama yang menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu:

1. Portrait
Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Bagaimana menangkap ekspresi seseorang (senyum, tatapan mata, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional atau karakter seseorang menjadi tantangan dalam membuat foto portrait.

 2. Human Interest
Human Interest adalah jenis foto yang menampilkan aktifitas seseorang dalam kesehariannya yang mempunyai daya tarik untuk disampaikan dalam bentuk karya foto. Sering kali seorang fotografer mengeksploitasi berbagai sisi kehidupan manusia melalui jenis karya foto ini.
3. Stage fotografi
Stage fotografi adalah jenis foto yang menawarkan aktifitas/ gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan menarik untuk divisualisasikan (foto panggung)

FOTO NATURE (Nature of Photography)
            Berbeda halnya dengan foto manusia, dalam jenis foto ini obyek utamanya adalah benda-benda dan mahluk hidup alami (natural) selain manusia dan hasil karyanya.
1. Foto Flora
Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera. Jenis foto dengan obyek tanaman atau tumbuhan dikenal dengan nama foto flora.
2. Foto Fauna
Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang dan keanekaragamannya sebagai obyek utamanya. Foto ini menampilkan daya tarik  dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.
3. Foto Lanskap (landscape)
Foto Lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap adalah foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan dan tumbuhan hanya menjadi unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.

FOTO ARSITEKTUR
            Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan-bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk, warna dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain, dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto arsitektur tak lepas dari hebohnya dunia arsitek dan teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup penting peranannya.

STILL LIFE
            Foto still-life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang penting dalam penciptaan karya foto ini. Jenis foto yang satu ini mungkin tidak menawarkan kehebohan sebagaimana jenis foto lainnya, namun jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi dan kemampuan teknis.

E. TEKNIK DASAR PEMOTRETAN
            Memotret adalah proses kreatifitas yang tidak hanya sekedar membidik obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam menciptakan sebuah karya foto kita harus memahami tentang komposisi, ketajaman dan pencahayaan. Seorang fotografer pada awalnya harus menguasai kamera dan bagaimana cara kerja kamera.
1.Focusing
Istilah focusing dalam fotografi adalah proses penajaman imaji pada bidang tertentu suatu obyek pemotretan. Focusing adalah tehnik paling dasar tetapi begitu penting, karena untuk mendapatkan gambar yang tajam dan jelas kita harus melakukan focusing secara tepat. Pemilihan bidang atau titik tertentu dalam suatu obyek foto akan menentukan kesan “kedalaman” pada sebuah foto. Obyek yang akan kita hadapi dalam pemotretan tidak hanya sekedar benda diam saja, tetapi kIta juga akan dihadapkan pada benda bergerak (misalnya foto olahraga), hal ini akan berpengaruh pada tingkat kesulitan dalam focusing. Untuk tahap pembelajaran, lakukanlah focusing pada benda diam dahulu hingga kita memahami tehnik focusing dengan tepat.
2.Pengaturan Diafragma
Sebuah foto yang menarik adalah dimana foto tersebut terdapat dimensi ruang atau kesan kedalaman. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting dalam mengatur pemisahan antara bidang background dan obyek utama. Diafragma juga menetukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma semakin luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma maka semakin sempit ruang tajam dalam foto.
3. Pengaturan speed
Proses pembakaran negatif di dalam kamera untuk mendapatkan imaji tertentu dipengaruhi oleh cara kerja dan kecepatan rana kamera. Kita bisa menentukan kecepatan rana saat pembakaran dengan pengaturan speed. Semakin tinggi speed (high speed) yang kita pakai maka akan semakin cepat pula rana bekerja dan sebaliknya, semakin rendah speed (low speed) yang kita pakai maka akan semakin lambat pula rana bekerja. Dalam dunia fotografi terdapat istilah pencahayaan normal (normal eksposure), pencahayaan rendah (under eksposure) dan pencahayaan tinggi (over eksposure). Pencahayaan normal adalah dimana kita menentukan speed yang tepat untuk mendapatkan gambar seperti pada keadaan obyek foto yang sebenarnya. Over eksposure adalah kompensasi pada pengaturan speed untuk mendapatkan intensitas pencahayaan yang lebih banyak daripada pencahayaan normal dan gambar yang dihasilkan pun lebih terang daripada kondisi aslinya. Under eksposure adalah kompensasi pencahayaan pada pengaturan speed untuk mengurangi intensitas cahaya dibawah pencahayaan normal. Under eksposure sering digunakan ketika kondisi cahaya dalam pemotretan terlalu keras sehingga pengkompensasian akan diperlukan untuk mendapatkan gambar yang lebih maksimal.

KREATIF PEMOTRETAN
Berikut adalah tehnik kreatif pemotretan dalam memanfaatkan beragam fasilitas yang terdapat dalam kamera.
1. Zooming
Zooming adalah kreatif pemotretan dengan memanfatkan fasilitas zoom pada lensa kamera. Zoom in adalah membuat gambar obyek tampak lebih mendekat sedangkan zoom out adalah membuat gambar obyek tampak menjauh. Dalam pengaturan speed dan penggunaan zoom yang tepat akan memberikan efek motion (gerak) pada gambar foto yang kita rekam.
2. Panning
Panning adalah tehnik kreatif pemotretan untuk mendapatkan efek gerak pada obyek foto yang bergerak. Hasil dari tehnik panning adalah adanya efek motion pada latar belakang/background dari obyek utama foto. Tehnik ini dilakukan dengan cara mengerakkan kamera sealur dengan gerak obyek yang akan kita potret dan kemudian merekamnya pada posisi atau keadaan obyek foto yang kita inginkan. Untuk memaksimalkan efek motion pada latar belakang obyek kita bisa mengatur speed pada kecepatan rendah (low speed).
3.Double/Multi ekspose
Adalah tehnik pemotretan dengan mengkombinasikan beberapa perekaman imaji/gambar (beberapa jepretan) dalam satu bingkai frame. Tehnik ini membutuhkan penuangan kreatifitas, ide, konsep dan pemahaman komposisi serta pencahayaan dalam penciptaan karya foto. Proses yang gagal menyebabkan terjadinya penumpukan gambar yang tidak beraturan dalam foto.
4. Bulb
Bulb adalah proses pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas bulb pada kamera. Fasilitas bulb pada kamera memberikan keleluasaan dalam menentukan berapa lama rana terbuka untuk poses pembakaran. Bila kita memotret pada kondisi cahaya yang minim atau sangat kurang (malam hari), dan prioritas speed tidak mampu lagi mendapatkan pencahayaan normal maka fasilitas bulb pada kamera akan cukup membantu. Untuk menghindari goncangan pada kamera, alat bantu seperti tripot dan kabel release sangat dibutuhkan dalam hal ini.
5. Siluet
Siluet adalah tehnik pemotretan untuk menampilkan gambar obyek dalam bentuk bayangan gelap. Tehnik ini memanfaatkan arah sumber cahaya yang berasal dari balik obyek yang akan kita potret. Tehnik ini membutuhkan ketepatan pencahayaan dan bukaan diafragma

TIPS HUNTING FOTO
·         Kenali dulu kamera yang akan kita pergunakan dengan baik
·         Pasang film pada kamera,
·         Pastikan apakah pengaturan ASA/ISO film pada kamera telah sesuai dengan ASA/ISO film yang kita gunakan.
·         Tentukan alat bantu fotografi yang akan kita pergunakan saat pemotretan, misalkan tripod, lighting dalam pemotretan indoor, batterai dll.
·         Ketika memulai pemotretan, lakukanlah pemfokusan (focusing) pada obyek yang menjadi point of interest dalam foto.
·        Tentukan kecepatan dan diafragma untuk mendapatkanr pencahayaan normal, setelah mengetahui pencahayaan normal kita bisa menentukan pencahayaan yang tepat untuk mendapatkan hasil gambar yang maksimal (perlu atau tidaknya dilakukan pengkompensasian).
·         Tentukan format dan komposisi foto yang akan kita buat (vertikal atau horizontal).
·         Tekan shutter/ tombol pelepas rana ketika kita merasa mendapatkan moment yang kita inginkan saat memotret.
·         Jika film sudah habis tekanlah tombol rewind untuk menggulung film.
·         Buka punggung kamera untuk melepas film yang siap untuk diproses selanjutnya.
Pastikan kamera dalam keadaan off ketika tidak melakukan pemotretan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar