Secara
umum pengertian kamera seperti yang telah dibahas pada materi sebelumnya adalah
alat untuk merekam obyek, gambar, imaji melalui sebuah lubang pada lensa yang
melibatkan pencahayaan disekitar obyek tersebut. Atau lebih mudahnya sebagai
pemahaman awal yaitu alat utama dalam proses pemotretan, yang didalamnya
terdapat film sebagai bahan dasar dalam merekam gambar. Dan sesuai dengan
pernyataan bahwa teknologi diciptakan guna memudahkan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya, dalam hal ini fotografi, maka terciptalah berbagai jenis kamera
sesuai dengan perkembangan yang ada, antara lain :
1.
Twin Lens Reflex (TLR)
Kamera
TLR adalah tipe kamera model lama dari kamera format medium yang menggunakan
dua lensa, yang satu berfungsi sebagai pembidik subyek dan yang satu untuk
merekam gambar. Model kamera ini
kebanyakan menggunakan lensa standar 80mm fix dan menggunakan jenis film 6x6cm.
2.
Kamera Saku ( Rangefinder) / (View Finder-Kamera)
Adalah tipe kamera yang menggunakan
pembidik dan tidak berhubungan langsung dengan lensa kamera, seiring
perkembangannya disebut sebagai kamera compact (Kamera Pocket). Kamera
ini bentuknya lebih kecil dan ringan, dan tidak disertai cermin reflex untuk
membalik ketika anda menekan tombol pelepas rana.
3.
Single Lens Reflex ( SLR )
Adalah kamera yang menggunakan lensa
tunggal dan berhubungan langsung dengan view finder, jadi masuknya sinar gambar
hampir sama dengan yang dilihat.
Nah, untuk selanjutnya kamera yang
sering digunakan oleh amatir dan sebagian professional pada umumnya yaitu
kamera jenis SLR 35 mm, seperti yang anda pernah lihat pula di kebanyakan
studio foto, atau bahkan yang lebih keren lagi yaitu wartawan. Kenapa ?, Pertama,
kamera tersebut menawarkan satu keseimbangan yang baik antara kemudahan
penggunaan, pengontrolan, dan kualitas foto. Kedua, dengan menggunkan
kamera SLR 35mm maka anda bisa menggunakan berbagai jenis lensa, flash,
perlengkapan close-up atau filter yang membolehkan anda memotret setiap subyek
yang ingin anda potret. Ketiga, ketika anda melihat melalui jendela
bidik kamera anda, maka anda bisa melihat foto yang anda lihat hampir sama
dengan hasil yang akan anda hasilkan nantinya.
Bahwa sinar gambar yang masuk melalui celah lensa ditangkap oleh cermin pantul untuk dipantulkan ke penta prisma, olehnya sinar gambar tadi diatur sehingga dapat kita lihat di view finder. Selanjutnya, ketika kita memotret, shutter release kita tekan, maka yang terjadi adalah cermin pantul terangkat dan sinar gambar langsung mengenai film, dan disitulah akan terbentuk imaji yang bila nantinya melalui proses cetak, kita dapat melihat apa yang kita sering sebut dengan foto.
Bagian-bagian
Kamera SLR (Single Lens Reflex)
Kamera ini mempunyai dua bagian
penting yaitu body dan lensa yang dapat dilepas atau dipisah.
I.
Body (Badan Kamera)
Bagian dalam (inside) body, meliputi
:
1.
Pentaprisma,
berfungsi untuk membalikkan sinar gambar yang masuk agar dapat dilihat pada
view finder.
2.
Cermin Pantul,
berfungsi untuk memantulkan sinar gambar yang masuk ke penta prisma.
3.
Tirai Rana,
berfungsi sebagai tirai yang dapat terbuka, untuk melewatka sinar gambar yang
telah ditentukan agar dapat membakar film.
Bagian luar (outside) body, meliputi :
1. Jendela
Bidik (Viewfinder), berfungsi untuk melihat
obyek yang akan difoto.
2. Tombol
Pelepas Rana (Shutter Release Button),
berfungsi sebagai pembuka tirai rana.
3. Pengatur
Kecepatan Rana (Shutter Speed Dial),
berfungsi untuk mengatur waktu kecepatan rana yang akan terbuka ketika membakar
film. Speed ini mempunyai nilai perdetik; semisal angka menunjukkan 60,
berarti lama rana akan terbuka selama 1/60 detik. Untuk speed B, rana
akan membuka selama kita menekan shutter release. Angka speed
biasanya : 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000, 2000.
4. Pengatur
ASA/ISO, berfungsi untuk menyesuaikan ASA film
yang akan kita gunakan. Pada jenis kamera otomatis, biasanya pengaturan
langsung disesuaikan.
5. Light
Meter ( Pengukur Pencahayaan), berfungsi untuk
menyesuaikan pencahayaan yang akan kita gunakan. Biasanya tipe kamera yang berbeda
mempunyai model pengukuran yang berbeda, namun sama tujuannya yaitu menemukan
pencahayaan yang tepat.
6. Tombol
Pelepas Film (Film Advance Lever), berfungsi
untuk melepas kunci film sebelum digulung. Dan hanya terdapat pada
kamera-kamera manual.
7. Pemutar
Film (Film Rewinder), berfungsi untuk memutar
film apabila film habis terpakai.
8. Hotshoe,
sebagai dudukan flash atau lampu kilat yang terdapat di punggung kamera.
9. Depth-of-field-preview
(Tombol Ruang Tajam), bagian ini menahan selaput
diafragma kebawah seiring ketika kita mengatur diafragma, sehingga anda dapat
menaksir ruang tajam. Wlaupun hal ini tidak terlalu penting, hal tersebut
merupakan sesuatu yang tidak sepenuhnya harus kita lupakan.
10. Soket Kabel Sinkro,
sebuah fasilitas berbentuk lubang untuk menghubungkan flash ketika dibutuhkan
flash tambahan.
11. Self Timer,
berfungsi sebagai pengatur waktu otomatis tanpa menekan tombol shutter release
untuk menghindari goncangan kamera. Berfungsi juga ketika anda ingin
menyertakan diri ketika foto bersama/kelompok.
12. Multi-Expose/Double Expose,
berfungsi untuk menggandakan beberapa pemotretan dalam satu frame.
KAMERA DIGITAL
Kamera
digital ini memang berbeda dengan kamera konvensional yang menggunakan film
sebagai media penyimpanan foto. Pada kamera digital, anda dapat melihat foto
obyek melalui bantuan layar LCD. Kemudahan lainnya, anda dapat memodifikasi
foto dengan bantuan software di komputer.
Bagian-bagian
Kamera digital hampir sama dengan
kamerana analog. Hanya ada sedikiti perbedaaan yakni dalam proses penyimpanna
dan displayt obyek. Antara lain:
1.
Kartu Memori / Memory Card
Pada kamera digital, foto disimpan dalam
kartu memori/atau memori card. Jumlah
foto yang tersimpan tergantung kapasitas
kartu memori. Semakin besar kapasitas kartu memori, semakin banyak foto yang
mampu disimpan. Kini tersedia kartu memori dengan kapasitas bermacam-macam,
mulai dari 4 MB, 128 MB, 1 GB hingga 2 GB.
Sedangkan jenisnya biasanya berupa SD (Smart
Disc), SM (Smart Media)
2.
LCD
Terletak di belakang kamera. Berguna untuk
melihat dan menampilkan menu pada kamera.
RESOLUSI
Resolusi
adalah kemampuan kamera digital untuk mendapatkan foto dengan kualitas yang
baik. Satuan resolusi yang digunakan di kamera digiutal adalah Pixel atau dot.
Makin tinggi nilai pixel yang dimiliki kamera, semakin baik pula kualitas foto
yang didapat.
Pixel adalah satuan
terkecil yang dipakai dalam dunia digital. Sekian pixel atau dot diibaratkan
sekumpulan titik yang membentuk suatu
warna dalam gambar pada area tertentu. Semakin banyak titik yang terkumpul semakin
padat warna dan tampak jelaslah gambar di area tersebut. Dengan memilih
resolusi tinggi berpengaruh pada ukuran file yang didapat pun akan menjadi
besar.
Beberapa mode standar
di setting kamera adalah 1280 x 960 pixel atau 640 x 480 pixel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar