"The way to get started is to quit talking and begin doing" "I hope you enjoy reading in my blog"

Jumat, 10 Juni 2011

Rumus Iklan yang baik



1. IKLAN BAIK: AIDCA
Terdapat beberapa pendapat mengenai iklan yang bagus. Menurut Kasali (1995: 83:86) iklan yang bagus paling tidak memenuhi kriteria rumus yang disebut AIDCA. Rumus itu merupakan singkatan dari dari elemen-elemen:
1. Attention (perhatian)
2. Interest (minat)
3. Desire (kebutuhan)
4. Conviction (keinginan)
5. Action (tindakan)
Dalam elemen Attention, iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak, atau suara-suara khusus.
Untuk elemen Interest, iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar mau membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan.
 Selain itu, iklan juga harus memiliki komponen Desire, yaitu mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.
Setelah itu, iklan juga harus mempunyai elemen Conviction, yang artinya iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut. Akhirnya, elemen Action berusaha membujuk calom pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, bunakan, dan lain-lain.

Rabu, 08 Juni 2011

Prospek Profesi PR di Era Global

            Public Relation (PR) atau Humas merupakan suatu kerja manejemen atau fungsi manajemen. Berdasarkan itu maka kerja PR adalah haruslah menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Sedangkan tugas seorang PR adalah melakukan kegiatan yang tugasnya berupa menjembatani perusahaan atau lembaga tempat praktisi itu bekerja dengan public, menjaga hubungan baik lembaga dengan baik. Dan seorang praktisi PR mempunyai tanggung jawab yang sangat berat, dimana dia mampu menjaga citra baik lembaga bahkan memberikan citra baik lembaga dan juga tidak merugikan public, dimana harus saling terjadi pengertian dengan tidak merugikan satu sama lain. Seperti tidak membohongi public, beban berat ini yang harus dikerjain dan dihadapi oleh seorang praktisi PR, dimana dia harus mampu bersifat jujur dengan tidak merugikan public ataupun lembaga tempat dia bekerja.
            Profesi PR (Public Relation) memang tidak dapat menghasilkan suatu produk yang dapat diukur. Anggapan demikian akan dapat diluruskan bila suatu saat perusahaan atau institusi mengalami krisis manejemen, maka fungsi dan kerja PR barulah dapat diukur. Dalam mengalami era globalisasi dimana situasi dan kondisi yang penuh tantangan, PR akan menghadapi tugas yang cukup berat. Kemampuan mereka dalam berkomunikasi dapat menentukan opini public terhadap perusahaan atau institusi yang diwakilinya. Dalam era globalisasi, bidang kehumasan akan sangat berperan. Perusahaan yang tak memanfaatkan bidang tersebut bakal  tertinggal karena tak menguasai perolehan dan penyebaran informasi.